Kesehatan Mental
Pengertian menurut : Dr. Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental, 1994, CV HAJI SAMAAGUNG ; Jakarta.
Jadi dalam hal ini Kesehatan mental dapat dirangkum. Kesehatan mental adalah keserasian atau kesesuaian antara seluruh aspek psikologis dan dimiliki oleh seorang untuk dikembangkan secara optimal agar individu mampu melakukan kehidupan-kehidupan sesuai dengan tuntutan-tuntutan atau nilai-nilai yang berlaku secara individual, kelompok maupun masyarakat luas sehingga yang sehat baik secara mental maupun secara sosial.
Kesehatan mental terkait dengan bagaimana kita memikirkan, merasakan menjalani kehidupan sehari-hari; bagaimana kita memandang diri sendiri dan sendiri dan orang lain; dan bagaimana kita mengevaluasi berbagai alternatif dan mengambil keputusan. Seperti halnya kesehatan fisik, kesehatan mental sangat penting bagi setiap fase kehidupan. kesehatan mental meliputi upaya-upaya mengatasi stres, berhubungan dengan orang lain, dan mengambil keputusan.
Terdapat beberapa karakteristik mental yang sehat, seperti :
- Terhindar dari gangguan jiwa
- Dapat menyesuaikan diri
- Memanfaatkan potensi yang ada semaksimal mungkin
- Tercapainya kebahagiaan pribadi dan orang lain
Sedangkan ciri-ciri mental tidak sehat bisa dilihat seperti yang dibawah ini :
- Perasaan tidak nyaman (inadequacy)
- Perasaan tidak aman (insecurity)
- Kurang memiliki rasa percaya diri (self-confidence)
- Kurang memahami diri (self-understanding)
- Kurang mendapat kepuasan dalam berhubungan sosial
- Ketidakmatangan emosi
- Kepribadiannya terganggu
- Mengalami patologi dalam struktur sistem syaraf (thorpe, dalam schneiders, 1964;61)
Kartini Kartono berpendapat ada tiga prinsip pokok secara umum untuk mendapatkan kesehatan mental, yaitu:
- Pemenuhan kebutuhan pokok
Setiap individu selalu memiliki kebutuhan-kebutuhan pokok yang bersifat organis (fisik dan psikis) dan yang bersifat sosial. Kebutuhan-kebutuhan itu menuntut pemuasan. Timbullah ketegangan-ketegangan dalam usaha pencapaiannya. Ketegangan cenderung menurun jika kebutuhan-kebutuhan terpenuhi, dan cenderung naik/makin banyak jika mengalami frustasi atau hambatan-hambatan.
- Kepuasan
Setiap orang menginginkan kepuasan, baik yang bersifat jasmaniah maupun yang bersifat rohaniah. Dia ingin merasa kenyang, aman, terlindung, ingin puas dalam hubungan seksnya, ingin mendapat simpati dan diakui harkatnya. Intinya ia ingin puas di segala bidang, lalu timbullah Sense of Importancy dan Sense of Mastery, (kesadaran nilai dirinya dan kesadaran penguasaan) yang memberi rasa senang, puas dan bahagia.
- Posisi dan status social
Setiap individu selalu berusaha mencari posisi sosial dan status sosial dalam lingkungannya. Tiap manusia membutuhkan cinta kasih dan simpati. Sebab cinta kasih dan simpati menumbuhkan rasa diri aman/assurance, keberanian dan harapan-harapan di masa mendatang. Orang lalu menjadi optimis dan bergairah. Oleh karena itu individu-individu yang mengalami gangguan mental, biasanya merasa dirinya tidak aman. Mereka senantiasa dikejar-kejar dan selalu dalam kondisi ketakutan. Dia tidak mempunyai kepercayaan pada diri sendiri dan hari esok, jiwanya senantiasa bimbang dan tidak seimbang.
Bila dilihat dari rangkuman yang ada diatas, Seseorang itu dapat berusaha memelihara kesehatan mentalnya dengan prinsip-prinsipnya dalam kehidupan, yaitu :
- Mempunyai self image terhadap diri sendiri yang positif.
- Memiliki integrasi diri atau keseimbangan fungsi-fungsi jiwa dalam mengatasi problema kehidupan termasuk stress.
- Mampu mengaktualisasikan dirinya secara optimal.
- Mampu bersosialisasi atau menerima kehadiran orang lain.
- Menemukan minat dan kepuasan atas pekerjaan yang dilakukan.
- Memiliki agama yang dapat memberikan makna dan tujuan bagi hidupnya.
- Memiliki kontrol diri terhadap segala keinginan yang timbul.
- Memiliki sikap bertanggung jawab atas perbuatan-perbuatannya.