Jumat, 14 Oktober 2011

ETIKA INTERNET


Netiquette merupakan Etika dalam menggunakan Internet. Internet sebagai sebuah kumpulan komunitas, diperlukan aturan yang akan menjadi acuan orang-orang sebagai pengguna Internet, dimana aturan ini menyangkut batasan dan cara yang terbaik dalam memanfaatkan fasilitas Internet.
Sebenarnya Nettiquette in adalah hal yang umum dan biasa, sama hal nya dengan aturan-aturan biasa ketika kita memasuki komunitas umum dimana informasi sangat banyak dan terbuka.
Beberapa aturan yang ada pada Nettiquete ini adalah:
  1. Amankan dulu diri anda, maksudnya adalah amankan semua properti anda, dapat dimulai dari mengamankan komputer anda, dengan memasang anti virus atau personal firewall
  2. Jangan terlalu mudah percaya dengan Internet, sehingga anda dengan mudah mengunggah data pribadi anda. dan anda harus betul-betul yakin bahwa alamat URL yang anda tuju telah dijamin keamanannya.
  3. dan yang paling utama adalah, hargai pengguna lain di internet, caranya sederhana yaitu,:




a. jangan biasakan menggunakan informasi secara sembarangan, misalnya plagiat.
b. jangan berusaha untuk mengambil keuntungan secara ilegal dari Internet, misalkan melakukan kejahatan pencurian no kartu kredit
c. jangan berusaha mengganggu privasi orang lain, dengan mencoba mencuri informasi yang sebenarnya terbatas.
d. jangan menggunakan huruf kapital terlalu banyak, karena menyerupai kegiatan teriak-teriak pada komunitas sesungguhnya.
e. jangan flamming (memanas-manasi), trolling (keluar dari topik pembicaraan) ataupun junking (memasang post yang tidak berguna) saat berforum.
CONTOH KASUS NETIQUETTE
Sangat penting kita beretika dimana pun. begitu juga dengan berinternet. Cyber crime merupakan masalah yang sangat sering ditemukan dalam berinternet. Yang saya temukan disini contoh kasus pada forum kompas. 
Seorang pembaca Kompasiana (tidak usah kami sebutkan identitasnya), mengomentari postingan Budiarto Shambazy berjudul Chicago 4 November 2008. Anehnya, komentar yang disampaikan bukan pada masalah yang ditulis, akan tetapi mengomentari penulisnya secara tidak proporsional. Sang penulis menjadi obyek serangan cacimaki. Sangat tidak bernetiket, jauh dari sikap terpelajar, seakan-akan tidak ada seorangpun yang mengajarinya peradaban.

Sopan santun di dunia maya sama saja seperti di dunia nyata, harus berpegang pada etiket. Masak kepada orang yang belum kenal langsung memaki-maki, di depan umum lagi!

Kompasiana adalah blog publik, dimana setiap tulisan maupun komentar dimungkinkan untuk ditayangkan, dibaca dan sekaligus dikomentari khalayak banyak. Saat pesta blogger berlangsung, Sabtu 22 November lalu, Kompasiana mulai membuka registrasi lengkap dengan tata-caranya bagi mereka yang berniat untuk menjadi penulis Kompasiana. Mengapa registrasi diberlakukan? Ini semata-mata agar penulis Kompasiana bukanlah anonimi alias “siluman”, tetapi orang yang berani menunjukkan identitasnya secara jelas, bahkan berani menampilkan foto dirinya sendiri!

Selama ini pembaca yang menukilkan komentar pada postingan tertentu tidak diharuskan melakukan registrasi. Dibiarkan bebas begitu saja, meski pada akhirnya harus dimoderasi. Mungkin ada baiknya juga jka si pemberi komentar pun kelak harus melakukan registrasi agar menjadi anggota Kompasiana terlebih dahulu. Tentu saja sikap ini harus diambil karena kita ingin menciptakan komunitas dengan identitas jelas, bukan mereka yang menyembunyikan identitas karena mungkin kurang percaya diri.

Kita ingin dan mendambakan komunitas yang berani berpendapat, bertanggung jawab atas apa yang ditulisnya, dan tetap memegang etiket bergaul di internet. Namun di sisi lain, Kompasiana tetap terbuka untuk dibaca dan dipetik manfaatnya oleh siapapun.